Rabu, 10 Agustus 2022

AKU RANIA


 

Hi, Namaku Rania usiaku 38 tahun aku memiliki adik bernama kinan usianya 27 tahun. Kami 2 bersaudara dan memiliki keluarga yang luar biasa. Ayah seorang pilot dan bunda seorang dokter gigi. Secara keseluruhan kami keluarga yang modern dan open minded. Karena itu diusiaku ini mereka tidak memaksakan aq untuk menikah, meskipun adiku sudah menikah dan memiliki anak laki – laki yang lucu. Aku sudah memiliki tunangan saat itu bernama Frans usianya 39 tahun. Kami bertunangan sudah 4 tahun dan aq selalu menolaknya untuk meningkah dengan alasan aq belum siap. Entah kenapa aq memang sulit sekali meyakinkan diriku untuk menikah.

Aq dengan kinan sangat dekat sampai sampai aq kenal semua teman – teman kinan. Kinan ini anak yang supel dan mudah bergaul di segala usia. Jadi ga heran dia pun kenal dengan sebagian besar teman-teman ku.

Semua berawal dari hari pernikahan kinan dan bima 2 tahun lalu. Dihari yang istimewa itu aq tidak ikut andil sama sekali, semua terima beres. Karena aq malas sekali mengurusi acara pernikahan meskipun itu pernikahan kinan. Tapi kinan sangat mengerti aq dan dia tidak memaksakan aq untuk menjadi salah satu panitia.

Karena aq tidak tahu sama sekali akan seperti apa acara itu, jadi aq hanya mengikuti saja alur acaranya. Sampai tiba saat akad, aq menangis bahagia sampai aq melupakan frans yang entah berada dimana. Saat aq membutuhkan tissue frans malah hilang. “ ih gimana sih si frans nih malah hilang.” Pikirku dalam hati. Tiba-tiba ada seorang photographer kasih sapu tangan,

 

“mba, ini sapu tangan pake aja. Saya belum pake kok. Daripada make upnya luntur” ujar nya.

“serius nih belum dipake?” tanyaku ragu,

“bener lah mba, masa iya boong. Cium aja masih wangi ga bau!” katanya

“makasih ya” ucapku sambil menyeka airmata

“ sama –sama “ lalu dia berlalu menjauh untuk melanjutkan pekerjaannya.

 

Entah kenapa anak ini menarik perhatianku. Aq malah sering focus melihat dia yang sedang mengambil foto dan video, daripada aq menjawab pertanyaan frans.

“ sayang, kamu mau makan apa biar aq ambilkan?” Tanya frans

“………”

“sayang, hei… denger aq gak sih..?” Tanya frans lagi.

“ maaf frans aq lagi memperhatian kinan, cantik sekali dia” ucap ku

“ makanya ayuk kita seperti mereka rania, aq sudah menunggu mu 4 tahun. Apa masih kurang?”

“apakah pantas kmu bahas ini diacara adikku frans, kamu pun pasti tau jawaban aq akan tetap sama. Sudahlah frans tolong jangan bahas ini dlu” lalu aq beranjak dari dudukku dan meninggalkan frans.

Tanpa sadar aq menghapiri si photographer ini, bingung mau alasan apa, karena aq sudah berada disampingnya dan dia melihat kearahku tersenyum.

“kenapa mba?” tanyanya

“ sorry , nama kamu siapa? “ Tanya ku yang keluar dengan sendirinya dan membuat aq sendiri kaget.

“ nattan mba” sambil menjulurkan tangannya dan aq menerima tangannya.

 

Anehnya aq merasakan sesuatu saat bersalaman dengan nattan.

“boleh minta nomer kamu nattan?” pertanyaan macam apa ini aq jadi salah tingkah.

“hah..?” dia sepertinya bingung juga dengan pertanyaan aq

“ itu.. buat ngembaliin saputangan kamu. Aq ga mau nyimpen donk. Kan ini punya kmu.” Kalimat ini keluar dari mulutku tanpa berpikir. Aq Jadi sangat gugup.

“ tapi kalau ga mau ngasih gpp biar nanti aq cuci dlu sebentar dan dikeringkan” ujarku lagi

“ gpp mba, nomer mba aja sini berapa biar saya call” jawabnya

“ ok 08*********0” jawab ku

Lalu dia telpon nomer yang aq kasih sampai hp ku bordering.

“ ok mba saya save ya, nama siapa tadi belum sebut nama kan.” Tanyanya

“ oia nama aq rania, makasih ya nattan” jawabku.

“ ok mba” lalu dia menjauh

 

Lagi lagi aq memperhatikan dia, hampir sepanjang acara aq memperhatikan dia. Sampai sampai frans menyadari kalau aq memperhatikan nattan.

“sayang kenapa ngeliatin photographer itu terus? Ada aq loh disini? “ frans mulai curiga

“gpp aq suka semangatnya anak muda giat banget kerjanya.” Jawab ku.

Setelah itu kami ngobrol segala hal. Aq berusaha untuk focus ke frans sampai acara selesai.

 

 

Singkat cerita aq wa dia untuk mengambil saputangannya yang aq titipkan ke kinan. Aq ga mau bertemu langsung karena aq sendiri takut sama perasaan yang aq rasakan saat acara pernikahan kinan.

 

               

Pagi itu ada pesan masuk ke whatsappku dengan nomer yang tidak dikenal. Aq membukanya, isinya video frans dibalik pintu kamar hotel dan dihadapannya ada seorang wanita dengan pakaian sexy. Mereka seperti bicara sebentar sambil tertawa lalu frans menarik tangan wanita itu dan masuk kedalam kamar. Kaget, iya aq kaget dan tidak menyangka frans bisa seperti itu. Selain itu nomer itu menjelaskan kalau frans sering booking cwe melalui aplikasi dan sering blind date dengan wanita yang baru dikenalnya di tinder. Syok sekali aq membaca pesan ini. Melihat beberapa foto dan video lainnya membuat aq muak dan mual. Merasa sangat jijik dengan frans. Lalu apa yang harus lakukan ? bagaimana dengan perasaan ayah dan bunda. Aq malu sekali.

 

Siang itu dikantorku:

“frans ini kmu?” sambil ku kirim foto2 yang aq save tadi.

Frans langsung pucat dan gemetar.

“ aq bias jelasin ini semua sayang” ucapnya

“ apa yang harus dijelaskan, ini sudah menjelaskan semua. Aq juga punya beberapa video kamu di hotel. Cukup ya frans aq ga mau dengar semua kata2 kamu lagi, aq ga percaya kamu lg” sanggah ku

“sayang, aq melakukan itu karena aq gak bisa nahan. Aq laki-laki yang cukup dewasa. Aq memiliki pasangan yang belum siap berumah tangga. Aq melakukan ini karena aq menghargai kamu. Kamu kan ga mau berhubungan sebelum menikah?. Sayang please mengerti keadaan aq. Aq terpaksa, aq pakai pengaman sayang semua aman sayang.” Penjelasan frans

“beri aq waktu frans, tolong jangan paksa aq untuk menerima penjelasanmu saat ini. Aq butuh waktu untuk mencernanya frans. Alasanmu diluar nalar aq frans.”

“ ok.. ok sayang ok… aq mengerti.. tolong maafkan aq.. mengerti aq sayang…”

“ frans enough.. keluar dari ruangan aq.. aq ga mau kalau sampai ada orang yang mendengar pertengkaran kita. Please keluar dari ruangan aq”

“ ok sayang ok aq out… please send me a message when you ready”

“….” Sambil ku palingkan muka.

 

Siang itu hatiku hancur sekali, sedih yang luar biasa, merasa di khianati dan merasa sangat jijik dengan frans. Akhirnya aq memutuskan untuk pulang kerumah. Bertemu bunda dan ayah terasa berat kali ini. Apa yang harus ceritakan ini pasti akan mengecewakan mereka. Sesampainya aq dirumah ada kinan, bima, rully dan nattan. Mereka sedang mengedit video pernikahan kinan. Saat aq masuk kinan menyapaku.

“ loh mba rania jam segini kok sudah pulang?” sambil berlari menghampiri aq, dan menaruh tangan ke kepalaku.

“mba rania sakit?” Tanya kinan.

“nggak sayang, I am ok. Lagi kangen sama bunda dan ayah saja. Dimana ayah dan bunda kinan?”

“ bunda dikamar, ayah lagi keluar janjian sama mas frans. Tadi mas frans telpon ayah ngajak ketemuan mba”

“ooh ok gpp. Mba ke bunda dulu ya.” Sambil berlalu dan merasa kesal karena frans sudah duluan ngajak ayah bertemu.

 

Singkat cerita frans menceritakan ke ayah dan aq menceritakan hal ini ke bunda. Beberapa hari kemudian kami disuruh ayah bertemu dirumah untuk membicarakan ini. Dan frans tetap bersikeras kalau alasan dia melakukan itu semua manusiawi dan bisa dimaklumi. Tapi bagi aq itu sudah mengurangi rasa percayaku, bahkan sudah hilang. Frans meminta waktu untuk membuktikan kalau dia akan berubah. Ayah dan bunda setuju tapi tetap keputusan akhir ada pada aq. Aq meminta frans untuk tidak bertemu dulu dengan aq sampai aq siap. Hal ini berat dan tidak bisa dengan mudah aq lewati. Awalnya frans tidak setuju (egois sekali dia). Tapi ayah dan bunda menengahi Karen ini berat dan sulit diterima, frans harus menerima keputusan aq. Dan akhirnya frans setuju.

 

4 bulan kemudian,

 

Tiba – tiba nattan membalas status wa ku.

“cuss mba healing, jalan –jalan lah..” tulisnya

“ enaknya kemana ya nat?” Tanya ku membalas chatnya

“ maunya kemana? Gunung? Laut? Atau staycation mba?”

“ aq males kalau ke gunung atau laut. Harus makan waktu lama.”

“ ya sudah berarti staycation aja mba.”

“ kemana ya..?”

“ mo ditemenin mba? Khawatir aj kalau mba lagi kayak gini”

“ kayak gini gimana nat?”

“ aq tau mba, mba lagi ada masalah”

“hehehe makasih nat kayaknya aq sendirian aj”

“ok deh mba”

Dan percakapan kami via chat itu berakhir

 

 

Selama 2 minggu aq memikirkan tawaran nattan. Apakah dia serius mau menemani aq staycation. Atau hanya basa basi.

 

Dan akhirnya,

“nat..” chat ku

“ iya mba?”

“jadi gak, nemenin staycation?”

“ kapan mba? Tgl 14 nih aq cuti”

“jangan aq kerja, ga bisa ditinggal”

“ya udh mba atur aja”

 

Setelah chat itu pikiran aq galau! dimobil aq selalu memikirkan, berhenti atau teruskan staycation ini.

Selalu itu yang dipikirkan setiap harinya.

 

Setelah 2 minggu

Aq mengirim screenshot transaksi dari applikasi traveling kepada nattan

“mba tapi aq saptu ga bisa ada kegiatan dikantor, tapi jumat pulang kerja aq bisa”

“ ok gpp nat. see you there”

“ ok mba”

 

Setelah chat itu aq biasa aja seperti tidak dalam sebuah rencana yang besar. Padahal ini kali pertama aku melakukan trip berdua saja dengan lawan jenis. dengan frans pun aq tidak pernah hanya berdua. Kami tidak pernah saling kontak sebelum hari H itu.

 

Akhirnya hari H

“mba”

“ iya nat”

“ jadi kan disini” sambil menunjukkan screenshot dari aq

“ jadi nat, ini aq lagi otw kesana. Kamu jadi dateng?”

“ jadi mba, habis mahgrib ya?”

“ok natt”

 

Aq datang lebih dulu ketimbang nattan, dia masih ada kerjaan yang harus diselesaikan. Aq tetap tidak ada perasaan apa-apa, tidak khawatir, tidak takut bahkan tidak ada kepikiran untuk menyesal. Setelah aq mandi baru ada gejolak dalam hatiku. Tapi bukan takut tapi malah rasa kecewa yang aq rasa terhadap frans.

“frans ternyata seperti ini rasanya kamu menunggu wanita sewaanmu itu di kamar hotel, seperti ini kamu menjalakan hasratmu. Sekarang aq melakukan seperti apa yang kamu lakukan dibelakang aq. Merasakan yang kamu rasakan saat menunggu teman sekamarmu. Tapi apakah ini yang aq cari ya tuhan? Apakah aq harus melakukan ini? Sekamar berdua dengan pria yang belum pernah interaksi secara instens. Sekamar berdua dengan teman adik aq kinan. Berdua dengan pria yang jauh lebih muda dari aq 13 tahun. Tuhan apa yang harus lakukan ?”

 

Pikiran itu berputar terus dikepala, pertanyaan itu selalu ada dikepala. Sampai akhirnya nattan mengirim pesan dengan foto didalamnya.

“ mba aq udah sampai nih kemana nih aq?”

“ kamu langsung aja kelantai 6 nat aq dikamar 603”

“ ok”

Berselang 4 menit nattan mengirim foto lagi gambar pintu kamar

“udah didepan mba”

 

Saat itu detak jantung aq begitu kencang, harus aq buka kah pintu kamar ini, harus aq persilahkan masukkah nattan. Lalu apa yang akan kami bicarakan nanti bila nattan sudah didalam kamar?

 

“ hi,, masuk nat” sambil kubuka pintu

“ aq bawa makanan mba, mba makan dlu ya. Belum makan kan?”

“ iya kok kamu tau kalau aq belum makan?”

“feeling aja mba”

 

Dan kami makan bersama dengan obrolan sewajarnya teman baru kenal kaku, tidak hangat dan biasa saja.

“ mba ini kamar besar sekali mba”

“ iya aq ga bisa kalau kamar sempit, ada phobia aq nat”

“oohh… oke… oke… kamar mandi dimana mba?” Tanya nattan sambil menunjuk salah satu pintu

“ bukan itu. Kamu pakai yang satunya saja didalam”

“ok” sambil membawa tas dan perlengkapan dia untuk esok harinya

 

Saat itu yang ada dikepala ku ada rebahan, badan ku letih karena kerja seharian dan macet dijalan. Tiba-tiba nattan buka pintu dan langsung duduk di sisi lain tempat tidurku.

 

“mba are you ok?” tanyanya

“ I am ok but I feel weird. Kamu biasa ta cek in sama perempuan lain?”

“ pernah tapi rame rame sama teman yang lain”

 

Dan aq ga menyangka dengan ucapan aq selanjutnya

“masa, kok kamu berani ngajak staycation. Ada maksudkah?”

“gak lah.. maksud apa?”

“ga mungkin kan kita berdua aja Cuma ngobrol ?”

“ ok aq akan jujur sama mba ya.”

 

Aq langsung duduk bersandar untuk mendengarkan nattan berbicara karena sepertinya serius untuk nattan dan ada sangkut pautnya dengan aq.

 

“aq memikirkan sesuatu sama mba”

“ terus kenapa masih pegang hp aja”. what..? rania ada apa dengan mu?

 

Dan semua terjadi begitu saja…..

Setelah itu apa yang terjadi. Aq tidak menyesal… aq merasa sudah melewati apa yang frans rasa saat bersama wanita wanita itu. Aq melakukan hal yang sama dengan frans.

Lega? Tidak

Menyesal ? tidak

Lalu kalian tau tidak apa yang aq rasakan. Aq menikmatinya. Dulu aq pernah melakukan ini dengan frans beberapa hari setelah kami bertunangan. Tapi kali ini berbeda ada rasa puas bersama nattan, merasa nattan lebih menghargai aq daripada frans.

 

Dan akhirnya pagi datang dan nattan pun pamitan

“ mba makasih ya” sambil memelukku

“ I am happy with you nat” jawabku

 

Setelah dia pergi  terasa ada yang hilang. Dan aq sangat menyukai sisa aroma tubuhnya di ranjang ini.

Aq ga ingin kembali ke kenyataan bahwa aq memiliki tunangan. Aq ingin seperti ini saja.

 

Sudah 2 minggu berlalu setelah malam itu nattan tidak chat aq. Begitu pula aq. Aq mulai konsen dengan hubungan aq dengan frans.

 

Siang harinya dihari minggu frans datang kerumah bertemu ayah dan bunda. Frans menanyakan bagaimana keputusan aq. Ayah dan bunda memberi banyak pilihan dan masukan kepada qu. Akhirnya aq memutuskan untuk tidak bersama frans lagi. Frans tidak menerima keputusanku, memohon sambil menangis, memeluk kakiku dan memohon untuk tetap bersamanya. Aq tetap dengan pendirian ku untuk membatalkan pertunangan ini. Dan aq sudah cukup memiliki alasan untuk ini. Ayah dan bunda membantu qu untuk lepas dari dekapan frans. Dan langsung pergi kekamarku.

 

Aq dan frans berakhir, bukan karena nattan. Tapi karena aq sudah membuktikan apa yang dilakukan frans salah besar. Dan aq sudah tidak percaya lagi dengan laki-laki. Laki-laki bisa melakukan itu tanpa perasaan bahkan tanpa kenal lebih jauh wanitanya seperti apa. Tapi yang aq lakukan bersama nattan pun itu tidak baik. Dan tidak bisa dibenarkan juga.

 

Terima kasih penulis sudah menulis ulang ceritaku ini. Semoga ada pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman aq ini.

 

ANNALIES FLEURS NORRIS

gambar hanya pemanis   ANNALIES FLEURS NORRIS Dan Aku memanggilnya Deasy   Annalies Fleurs Norris adalah seorang gadis keturunan ban...