Setelah beberapa
bulan dari kejadian di taman. Kami rutin bertemu setiap hari.. Billy mulai
masuk ke perguruan negri kedokteran di Jakarta pusat dan saya focus dengan
mencari kerja. Sejauh ini kami belum memberitahukan keluarga kami masing –
masing. Billy sangat memprioritaskan aq, bila dia sudah tidak ada kelas dia
pasti mampir kerumah hanya untuk melihatku sedang apa. Dia diluar aq dikamar. Kebetulan
kamar aq menghadap ke depan rumah jadi kalau dia ad didepan rumah aq bisa
melihatnya. Cuma dadah sambil telpon – telponan aja udah seneng banget kami. Karena
kami tidak memberitahukan hubungan kami keorang tua jadinya kami selalu
ketemuan diluar. Sebenernya billy selalu ngajak aq untuk kerumah dia tapi aq
selalu menolak. Aq belum siap, belum siap mendengar kalimat “kok dia lebih tua
dari kamu bil?” Atau “kamu ga bisa cari yang seumuran bil?”. Ya kalimat semacam
itu yang membuat aq takut.
Setelah 3 tahun
berlalu, di tahun 2012 billy sudah mulai Ko’as, dan aq sudah bekerja disalah
satu bank swasta. Aq sudah mulai memikirkan hubungan kami lebih serius. Capek
juga menolak ajakan billy untuk berkenalan dengan keluarga nya ataupun
berkenalan dengan keluarga aq. Lagipula panampilan billy sudah cukup meyakinkan
dengan brewok yang dia pelihara jadi terlihat lebih tua dari umurnya. Jadi, aq
cukup berani.
Hari ini kami
janjian pulang nya akan kerumahku. Aq akan mengenalkan dia ke orang tuaku
dirumah. Degdegan sih karena ini pertama kali aq ajak laki-laki kerumah yang
notabenenya dia adalah pacar aq. Ga perlu menunggu lama dari waktu kerja ku
berakhir Billy datang menjemputku. Dengan senyumnya dia menunggu aq berjalan
menuju mobilnya.
“Hi sayang, capek ya?” Tanya billy,
“nggak kok” jawabku sambil
merapihkan dudukku dan menaruh tasku jok kebelakang.
“ kita bawain apa ke mama kamu
yang? Aq ga ngerti nih…” ucap billy,
“aq juga ga tau bingung, ga usah
bawa apa apa deh ya. Kan Cuma ngenalin aja…”
Belum selesai aq selesaikan
kalimatku, hapeku bordering. Dan aq lihat bunda aq yang telpon. Langsung aq
kaget dan degdegan kok bunda kayak ada feeling ya….
“yang bunda telpon?” Sambil menunjukkan
hape ku ke Billy
“angkat yang masa malah panic sih
kamu…” ujar billy
“ iya aq kaget yang… halo bun..” Jawabku
sambil angkat telpon.
“kim.. Ayah sama bunda baru
pulang dari rumah sakit. Tolong beliin makan malam ya di restoran ri*** yang di
senen. Bunda tadi bawa bibik ke rumah sakit buat nemenin bunda jadi ga ada yang
masak kim” ucap bunda.
“ ayah kenapa bun ? Kok sampai
dibawa kerumah sakit?” Tanya aq
“ Gpp sayang, tolong beliin yaa..
Nanti kalau udah dirumah bunda certain.” Jawab bunda dengan nada yang super
lembutnya yang selalu membuat aq tenang.
“ iya bunda..” Jawab aq sambil
menutup telponnya..
“ ayah kenapa yang..?” Tanya Billy
“ ga tau.. Tadi kata bunda dibawa
kerumah sakit. Kita kesenen dlu ya beli makan malah” ucapku dan billy pun
langsung mengarah ke resto ri***.
Sesampainya
dirumah aq langsung berlari kedalam rumah menuju kamar bunda dan ayah, sampai –
sampai aq lupa membawa makanan yang aq beli dan meninggalkan billy di mobil. Sesampainya
dikamar aq melihat ayah sedang tertawa sama bunda tapi muka ayah pucat.
“ayah kenapa..?” tanyaku sambil
nangis dan berlari memeluk ayah. Karena ini kali pertama aq tahu ayah dibawa
kerumah sakit.
“Gapapa saying, aduh.. kamu berat
tauu..” menerima pelukkan ku dan tertawa.
“iihh… ayah… ayah sakit apa?
bunda ayah sakit apa..?” tanyaku ke ayah bunda.
“ eh mana makanannya??? ayah
laper loh” ucap bunda
astaga aq lupa bawa makanannya, sontak
aq berdiri dan menepuk kepala ku.
“astaga, aq lupa bun ada
dimobil..” jawabku
“ mobil siapa? kamu hari ini kan
ga bawa mobil?” Tanya ayah
“hhhmm…… bentar ya…” aq gugup
jawabnya dan berlari keluar kamar…
sesampainya diluar bibi sedang member
minuman dan membawa makanan yang kami beli kebelakang untuk disiapkan.
“maaf ya sayang aq ninggalin kamu
dimobil..” ucapku ke billy
Tapi billy malah berdiri dan
tersenyum sambil membungkukkan badannya sepertinya sedang menyapa hormat. Aq
kaget langsung berbalik badan dan ternyata ayah sedang dipapah bunda keluar
kamar.
“ loh pak dokter ada disini…?” Tanya
ayah
“ eh iya pak,om…hmm” sambil
bungkuk bungkuk dan salah tingkah
“ ayah kenal billy?” Tanya aq ke
ayah
“ jadi dokter muda ini yang
pertama kali menolong ayah di ugd rumah sakit kim. dia berusaha banget buat
ayah cepet sadar. bunda cuma bisa pelukkan aj sama bibi sambil nangis. soalnya
ayah pas sampe rumah tuh langsung pingsan gitu kim. ternyata ayah kecapean. dan
dokter billy ini menenangkan bunda.” bunda nerangin panjang lebar sambil
menuntun ayah duduk depan billy.
“saya mengucapkan terima kasih ya
dok, berkat anda istri saya jadi lebih tenang dan tau harus bagaimana.” ucap
ayah ke billy.
“sudah tugas saya om. terima
kasih apresiasinya om.” ucap billy
“maaf dok, dokter kok bisa sampai
sini? terus kok anak saya tadi manggil dokter sayang ya..” tanya bunda ke billy
sambil senyum dan melirik kearah qu.
“jadi begini om dan tante.
sejujurnya kami sudah mengenal 3 tahun lebih. dan selama 3 tahun ini…” ucap
billy sambil melihat kearahku seperti meminta bantuan untuk menjelaskan…
“billy ini pacar aq bun,yah… kami
pacaran sudah 3 tahun. dan Billy memiliki cita-cita menikah muda sebenernya.
tapi aq menolak yah. karena billy lebih muda 5 tahun dari aku. “ jawabku
panjang lebar.
Kalau dilihat dari wajah ayah dan
bunda, sepertinya mereka tidak memiliki keraguan atau rasa tidak suka sama
billy. Tapi, aq ragu karna perbedaan umur kami yang lumayan jauh.
BERSAMBUNG