Selasa, 04 September 2018

Neraka dirumahku





Assallamuallaikum wr.wb, nama saya Aisyah, umur saya 37 tahun. Saya seorang istri dari lelaki bernama Sidiq dan ibu dari anak-anak saya abizar (10) dan azzahra (6). Kami tinggal di Bandung. Saya bertemu dengan suami 11 tahun lalu sewaktu ada reuni SMP. Waktu itu saya sudah memiliki kekasih dan dia juga. Awalnya kami biasa saja, tapi sebulan kemudian dia menghubungi dan membertahukan maksudnya ingin bertemu. Dia ingin menikah dengan saya karena dari kami pertama kali bertemu sewaktu sekolah dulu dia sudah merasakan jatuh cinta kepada saya. Setelah saya pertimbangkan selama sebulan. saya memutuskan akan menikah dengannya. Karena waktu itu pacar saya tidak bisa memastikan akan kemana hubungan kami saat itu.

Singkat cerita kami menikah 4 bulan setelah saya mengiyakan ajakan menikahnya. Kami menikah ditahun yang sama saat kami reuni, 3 bulan setelah menikah saya hamil abizar dan kami sangat bahagia. Sehari-hari kami lewati dengan rasa bersyukur dan bahagia. Setelah lahirnya abizar suami di mutasi ke Jakarta dan kami sekeluarga pun pergi kejakarta. Karena keadaan kami yang pindah dadakan kami pun tidak sempat mencari tempat tinggal yang dekat dengan kantor suami dijakarta. Kantor berada di Jakarta utara dan kami mendapat rumah di bekasi, tepatnya di pondok gede. 2 tahun dijakarta saya hamil anak kedua kami. Dan saat ini suami saya sudah berubah sikap. Dan saat inilah awal terciptanya neraka dalam rumah tangga kami.

Selama saya hamil kedua suami sering ambil lembur dikantornya, dengan alasan agar kami bisa menabung untuk kelahiran azzahra dan mengontrak rumah didekat kantor suami yang notabenenya memang agak mahal tinggal daerah sana. Biasanya dia bisa tiba dirumah jam 6 sore dan paling lama setengah 7. Tapi ini bisa sampe jam 11 atau jam 12 malam. Sampai azzahra berumur 6 tahun keadaan ini berlangsung…. Sampai tiba saat dimana saya mendapatkan pesan whatsapp yang tidak dikenal dengan  kata 

“hi…”

Awalnya saya tidak menggubris pesan itu karena tidak ada foto di profilnya. siang hari saya buka lagi pesan itu dan saya perhatikan foto yang sudah ada. Bergetar tangan saya melihat foto profilnya, sangat perih hati saya melihat foto itu, campur aduk rasa didalam tubuh saya, sampai lemas badan saya, tidak bisa nangis, tidak bisa marah, tidak bisa bicara dan tidak tau harus berbuat apa. saya melihat suami saya berpose didepan cermin dengan merangkul wanita berhijab dengan senyum yang sangat lepas dan bahagia. selain itu, wanita itu menggunakan kaos suami saya. tanpa pikir panjang saya mencari kaos tersebut dilemari suami saya. dan ternyata tidak ada.

“ayah, bangun… bunda nyari kaos ayah yang bunda beli di bandung. kemana ya yah” ucap saya seperti tidak ada apa-apa

“yang mana bun..? coba cari lagi.. pasti ada kok dilemari…”

“ga ada yah.. mana ya..?”

“ kaos apa sih bun..?

seketika itu juga saya kasih foto dia dan wanita itu yang saya dapat dari kontak wanita itu. mukanya datar tak berekspresi, garuk-garuk kepala dan pergi ke toilet. saat itu amarah saya memuncak, tangan bergetar dan saya sangat ingin mencabik-cabik dia. tapi tidak dengan kenyataan, yang saya lakukan malah hanya bertanya..

“ini baju ayah kan?”

“iya bunda..”

“kenapa bisa dia pake?”

“dia pinjam bunda”

“bagaimana dia bisa pinjam kaos laki-laki yang bukan mahromnya? siapa dia ayah? dia pacar ayah kan?” dengan nada yang semakin meninggi saya meluapkan semua pertanyaan saya itu.

“…”mengangguk

seketika itu juga tangan saya melayang kepipi imam saya, lelaki yang selama ini saya puja dan saya hormati. seketika rasa jijik menjalar disekujur tubuh saya, disentuh dia saya ga suka, sekuat tenaga saya menghindar segala jenis sentuhan dia. dan, saya menjauh darinya. abizar dan azzahra sedang liburan dirumah nini nya di bandung. jadi mereka tidak melihat pertengkaran kami.

“bunda maafin ayah, ayah bisa jelasin semuanya, ayah terpaksa bunda, ayah terpaksa…”

“ayah tidur kan sama perempuan ini?”

“…”mengangguk

“ayah jahat banget sama bunda, bunda salah apa sama ayah? bunda kurang apa sama ayah? kenapa yah?? kenapa???”

“…” diam tak bergerak

“kenapa ayah bisa melakukan dosa terbesar sebagai suami??? bunda ga nyangka ayah bisa seperti itu…!!!”
jatuh tersungkur dikaki saya dan memeluk kaki saya.

“maafkan ayah, bunda… ayah terpaksa… ayah terpaksa..”

“bohong … ga mungkin terpaksa kalau bisa seperti ini..”

                Selama beberapa tahun belakangan ini dia membohongi saya, dia bilang awalnya mereka hanya bertemu dikantin dan sering ngobrol. yang akhirnya suami tahu kalau wanita ini adalah single parent dari seorang anak laki-laki. suami merasa iba dan sering menitipkan sejumlah uang untuk anaknya. dan saya tak tahu bagaimana ceritanya hingga suami saya mau diajak cek in di hotel melati untuk tidur bersama dia. saya banyak menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan hubungan terlarang ini. dari siapa yang bayar hotel, pake kondom atau tidak, udah jalan-jalan kemana aja sampai menanyakan sudah seringkah mereka mandi bersama. dan semua itu dijawab oleh dia… hancur memang hati saya saat mendengar semua jawaban suami saya. tapi itulah cara saya mengobati rasa sakit hati saya. 

                setelah 1 minggu kami saling diam dan tidak membahasnya. wanita ini menghubungi saya lagi dan meminta saya untuk menjauhi suami saya. saya bilang kalau memang suami saya mau sama dia silahkan saja ambil. tapi saat ini saya masih berstatus istri sahnya jadi gak ada yang bisa memerintah saya untuk menjauhi suami saya. dan begitu terus sampai 6 bulan, wanita ini meneror saya dengan segala macam cerita yang menyakiti hati saya. setiap malam saya selalu menangis dan berteriak dibalik bantal. dan suami selalu meminta maaf untuk semua yang telah dia lakukan. dia ga bisa meninggalkan wanita ini karena dia takut kehilangan saya. dia takut wanita ini menghubungi saya dan suami saya berfikir dia bisa menyelesaikan semuanya sendiri. itulah alasan satu-satunya saya untuk tetap bersama dia. karena dia terjebak dan dijebak oleh wanita ini. 

                Ingin rasanya saya tusuk-tusuk wanita itu. tapi saya masih takut sama Sang Maha Pencipta ALLAH SWT. dan saya yakin ALLAH SWT akan member ganjaran yang setimpal bagi mereka yang melakukan dosa-dosa besar dan yang telah dengan sengaja mencoba merebut suami orang. 

                wanita ini terus meneror saya melalui media social. sampai akhirnya saya meminta suami saya menemui dia dan bicara dengan wanita itu. ternyata wanita ini behubungan dengan suami saya masih bersuami, padahal dia bilang dia single parent dan surat cerai baru keluar 3bulan yang lalu. suami saya pun makin merasa bersalah karena memisahkan hubungan bapak dan anaknya. dan akhirnya wanita ini sudah habis cara untuk mendapati suami saya, dan akhirnya dia berhenti meneror saya.

                lalu bagaimana dengan saya? saya masih mencoba menyembuhkan luka dihati saya, mencoba memaafkan dan melupakan semuanya. hampir 3 tahun yang lalu kejadian ini, tapi saya belum mampu. keluarga saya tak ada satu pun yang tahu kisah ini, termasuk ibu saya. hanya orang tua suami dan 1 adik laki-laki serta 1 adik perempuan suami yang mengetahui. mungkin mereka berfikir saya baik-baik saja. karena saya berusaha sebaik mungkin agar tak ada satu pun yang tahu isi hati saya. tapi yang sesungguhnya saya sudah tidak punya rasa sama suami saya, rasa saying, sara peduli, rasa khawatir bahkan rasa mengerti pun sudah hilang. yang ada dimata saya adalah sosok penipu yang luar biasa hebatnya. dia lupa siapa yang meminta pernikahan ini, dia lupa siapa yang menemani dia disaat susah, dan siapa yang menyediakan segala sesuatunya setiap hari untuk dia. dimata saya dia hanya PECUNDANG. ya.. dia pecundang…

terima kasih sudah menulis cerita sakit hati saya, saya hanya ingin wanita diluar sana jangan 100% mencintai seorang manusia yang disebut laki-laki. cintailah ALLAH SWT maka kamu pasti dapat yang terbaik dan InsyaAllah tidak akan pernah kecewa. tapi bila kamu mencintai 1 manusia selain orang tuamu, siap-siaplah kecewa dan sakit hati…

ps: nama yang berada dicerita ini bukan nama sebenarnya. penulis berusaha menulis semuanya secara mendetail seperti apa yang narasumber ceritakan. maafkan kalau belum bagus tata bahasa dan alurnya. terima kasih.

Rabu, 29 Agustus 2018

Aku yang kau sakiti






Dulu semua terasa sangat sempurna kehidupan aku. Walaupun tidak berlebih tapi memadai itu sudah cukup bagiku. Tak pernah terpikir untuk memiliki semua dengan berlebih. Yang terpenting bagiku adalah kita selalu bersama dalam suka dan duka.
Selama ini kamu sudah menciptakan neraka bagiku tapi memberiku wangi surga. Kamu bersikap semua baik-baik saja. Kamu sangat pandai menyembunyikan semuanya. Aku selalu positif thinking selama ini, karna dosa bagiku kalau aku tak mempercayaimu. Walaupun aku sadar dan merasakan ada yang tidak beres dengan mu. Aku sangat berharap semua ini adalah mimpi burukku saja….
Sadisnya kamu memperlakukanku seperti ini!!! Membuatku merasa tak berharga, membuat ku merasa tidak memiliki apa-apa lagi didunia ini. Membuatku hancur sehancur hancurnya. Terpintas dibenakku, apa alasan kamu mau menikahi aku??? Buat apa pernyataan mu kepadaku sewaktu kita pertama kali kita yakin akan menikah. “pernikahan ini kita perjuangkan sangat luar biasa sulitnya, banyaknya peristiwa yang bisa dijadikan pegangan agar kita bisa ingat-ingat apabila kita bertengkar. Agar kita selalu bersama”. Sekarang yang aku lihat hanyanya kebohongan, kepalsuan, dan penipuan yang luar biasa hebat. Aku tak percaya kamu sanggup hidup didua sisi yang berbeda, berada di kehidupan yang penuh kepalsuan, berada dalam keadaan yang luar biasa brengseknya.
Herannya kamu menceritakan semua keminusan aku kedia, kamu cerita semua kehidupan kamu. Sedangkan saat kamu bersamaku KAMU TAK PERNAH MENCERITAKAN APA APA. kewajibanmu sebagai suami adalah menutup semua aib istrimu, tapi kamu apa? tak pernah ku percaya alasanmu mengapa kamu melakukan ini semua. Kamu bilang bertahan sama dia karena terpaksa dan takut aku tau. Dulu kamu dekat dengan dia karena kamu selalu sering bersama, makan bersama, simpatik karna dia memiliki anak. Lalu berlanjut ketempat tidur. Seharusnya tidak semudah itu lelaki beristri bisa diajak tidur oleh wanita yang bukan muhrimnya. Kamu, seseorang yang aku puja dan aku banggakan ternyata seminus itu. Seminus itu kejujuran kamu, seminus itu cinta kamu, seminus itu kepribadian mu dan yang membuatku takut hidup bersamamu lagi adalah terlalu minus keimananmu. Aku tak yakin kamu bisa membawaku ke syurganya ALLAH SWT. Digoda dengan wanita seperti itu saja kamu bisa berpaling.
Aku rela hidup sendiri tanpamu. Aku ikhlas kamu bersamanya. Tapi kamu memohon agar kita tetap bersama. Tapi maaf aku tak bisa hidup dengan orang yang sangat enteng melakukan dosa besar sepertimu. Aku tau aku bukannya malaikat apalagi bidadari yang bisa sempurna. Cuma aku tau batasan diriku, aku takkan mungkin melakukan seperti yang kamu lakukan. Aku masih takut sama Tuhanku. Dan aku tau juga kadar keimanan ku.

Kebersamaan kita saat ini hanya sementara. Bila aku sudah benar-benar tak bisa hidup denganmu, aku yang akan meninggalkanmu, aku yang akan menjauh darimu. Satu hal yang harus kamu tahu. Aku tak pernah merasakan sakit hati sampai seperti ini, semua yang kamu lakukan kepadaku akan aku ingat sepanjang umurku. Dan aku takkan pernah bisa memaafkan kamu. Selamanya….

NB: sengaja tidak menuliskan siapa aku dan kamu. Narasumber meminta untuk tidak mempublish siapa mereka. Semoga Allah SWT memberikan jalan yang terbaik untuk kalian.

ANNALIES FLEURS NORRIS

gambar hanya pemanis   ANNALIES FLEURS NORRIS Dan Aku memanggilnya Deasy   Annalies Fleurs Norris adalah seorang gadis keturunan ban...